Selasa, 30 Juni 2015

Aher

Aher Targetkan 55 Kg Per Kapita Konsumsi Ikan Warga Jabar

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menegaskan, pihaknya akan berupaya meningkatkan konsumsi ikan di Jabar, salah satunya melalui Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Jawa Barat yang di dalamnya terdapat unsur masyarakat dan pengusaha hotel dan restoran.
Dia menjelaskan, konsumsi ikan warga Jabar masih sama dengan nasional, yakni 35 kilogram per kapita. Jumlah tersebut masih kurang mengingat rendahnya kesadaran warga akan pentingnya konsumsi ikan. Aher pun menargetkan jumlah konsumsi ikan warga Jabar meninkat menjadi 55 kilogram per kapita.
ikan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat memberikan sambutan dalam pengukuhan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Jabar di Gedung Sate Bandung, Selasa (30/6/2015). (Foto: IST)

“Kalau 35 kilogram per kapita tentu masih rendah. Di Malaysia sudah 55 kilogram per kapita,” jelas Aher di Gedung Sate Bandung, Selasa (30/6/2015).
Dengan adanya forum tersebut, pihaknya berharap bisa dilakukan berbagai cara sosialisasi yang lebih efektif, sehingga mampu meningkatkan konsumsi warga terhadap ikan.
“Jika biasanya programnya (sosialisasi) konvensional, sekarang menggunakan forum,” tuturnya.
Selain melalui forum, Aher pun menginstruksikan OPD di bawahnya agar menerapkan pola baru dalam menyiapkan makan dan minum kedinasan. Pihaknya pun akan meminta penyedia makanan untuk memperbanyak menu ikan.
Menurutnya, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat dibutuhkan manusia. Bahkan sangat baik untuk kesehatan tulang, otot dan otak.
(LIN)

Senin, 29 Juni 2015

Ahmad Heryawan
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan

50 Desa Di Jabar Bakal Dijadikan Percontohan Desa Mandiri

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyebutkan, pihaknya akan memilih 50 desa untuk menjadi percontohan. Desa yang akan dipilih merupakan desa yang berpotensi mandiri baik dari segi pangan, energi, pendidikan hingga kesehatan.
Kendati begitu,  beberapa desa masih perlu dilakukan pendampingan. Seperti desa pemekaran dan desa di wilayah perbatasan. Tapi, secara umum desa-desa di Jabar yang ada sudah baik.
“Kita selesaikan satu persatu dengan bersama-sama. Saat ini ada 50 desa yang jadi percontohan. Kita harus ada contoh desa yang bagus dulu, terus kita mandirikan,” ucap Aher kepada wartawan, Senin (29/6/2015).
Aher mengatakan, masyarakat desa  mandiri tidak sulit mencari permodalan karena selama ini bantuan dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten terus mengalir setiap tahun
“Dengan begitu, Desa Mandiri atau desa emas akan kita buat desa emas dalam rangka Indonesia emas,” katanya.
Aher menilai, selama ini, setiap desa menggunakan dana bantuan dari pemerintah. Dana tersebut dipergunakan untuk mengembangkan ekonomi dalam rangka kesejahteraan masyarakat.
“Desa emas itu desa unggul dan mandiri. Kesehatan, pendidikan dan sekolah bagus,” pungkasnya.
(Budi/ang)

Minggu, 28 Juni 2015

Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Pemerintah Awasi Kinerja Pekerja Jasa Transportasi Arus Mudik

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Jelang arus mudik 1436 Hijriah, pengawasan terhadap kinerja penyedia jasa transportasi, khususnya jalur darat dioptimalkan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Dedi Taufik menjelaskan, selain menekan penyedia jasa transportasi agar memberikan pelayanan yang layak kepada penumpang, pengawasan terhadap kualitas pekerja transportasipun dilakukan.
“Untuk armada cadangan, kita rakoor dengan pengusaha otobis bahwa kesiapan semua terutama untuk kenyamanan dan pengganti itu harus ada,” ujar Dedi kepada wartawan, Minggu (28/6/2015).
Sebelumnya, pemerintah tak segan menindak tegas apabila terdapat penyedia jasa transportasi saat lebaran menaikan tarif angkutan. Selain itu, ditekankan memberikan pelayanan yang maksimal lantaran sosialisasi sudah dijalankan.
Dalam pelaksanaannya nanti, pelanggaran diharapkan tidak terjadi, salah satunya tindakan supir cadangan tembak.
“Dan dipastikan supir cadangannya harus ada. Dan mereka siap untuk itu,” tukasnya.
(Adi Suparman/DEN)
Aher saat memberi tausiyah di hadapan jamaah yang memadati Masjid Trans Studio Mall Jalan Gatot Subroto, Minggu (28/62015). (Foto: Budi)
Aher saat memberi tausiyah di hadapan jamaah yang memadati Masjid Trans Studio Mall Jalan Gatot Subroto, Minggu (28/62015). (Foto: Budi)

Aher : Seorang Mukmin Harus Mempunyai Cita-Cita Besar

BANDUNG,FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan, seorang mukmin harus mempunyai cita-cita besar. Menurutnya, jika tidak memiliki cita-cita besar, keimanannya belum bekerja.
“Jadi, insha Allah saya ingin mengungkapkan seperti ini supaya kita punya cita-cita besar, kehendak besar sebab kehendak besar itu memicu kita untuk bisa sampai kepada kesuksesan dalam berbagai wajah jenis kesuksesan,” ucap Aher dalam tausyiahnya di hadapan jamaah yang memadati Masjid Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Minggu (28/62015).
Menurut Aher, cita-cita seorang mukmin melampaui batasan dunia sampai ke akherat nanti. Sebagaimana kita inginkan pada saat bersamaan, cita-cita juga mempengaruhi pahala di hadapan Allah SWT.
“Maka, kalau mencari manusia yang mempunyai cita-cita besar namanya mukmin,” katanya.
Aher mengungkapkan, orang yang mempunyai cita-cita besar dan tercapai kesuksesanya, maka pahalanya juga besar.
“Sebaliknya, orang punya cita-cita kecil sukses pahalanya kecil juga. Jadi tenyata, sebagaimana kita inginkan pada saat bersamaan cita-cita juga mempengaruhi pahala dihadapan Allah SWT,” ungkapnya.
(Budi/ang)

Jumat, 26 Juni 2015

Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty, usai silaturahmi dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung (LIN)
Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty, usai silaturahmi dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung (LIN)

PLKB Kurang, Laju Pertumbuhan Penduduk “Melesat”

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Kurangnya jumlah Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk mensosialisasikan program KB berdampak pada tingginya pertumbuhan penduduk di Indonesia, termasuk Jabar.
Demikian diungkapkan Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty, usai silaturahmi dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Jumat (26/6/2015).
Dia menyebut bahwa kebutuhan PLKB skala nasional idealnya sekitar 80 ribu petugas, saat ini baru ada 15 ribu PLKB. Artinya sangat banyak kekurangannya.
“Di Jabar, jumlah PLKB baru sekitar 1.300 dengan kebutuhan ideal, yakni 7 ribu PLKB. Kekurangannya direkrut oleh BKKBN Pusat. Itu sesuai Undang-undang 23 tahun 2014,” katanya.
Dia menegaskan bahwa target kebutuhan PLKB sebanyak 80 ribu petugas bisa tercapai secepatnya. Dengan begitu, laju pertumbuhan penduduk mampu ditekat sesegera mungkin.
“Jika sudah begitu, kemiskinan pun bisa dikurangi,” jelasnya.
(LIN)
Ahmad Heryawan
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan

Suku Bunga UKM Diturunkan, Jabar Diuntungkan

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyambut baik penurunan suku bunga bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Menurutnya, penurunan tersebut sangat menguntungkan Jabar, terlebih jumlah UKM nya paling banyak di Indonesia.
“Suku bunga UKM akan diturunkan menjadi 9 persen, jelas kita menyambut baik. Apalagi suku bunga ini akan menggairahkan UKM di kita,” jalas Aher di Gedung Sate Bandung, Jumat (26/6/2015).
Saat ini UKM memang kurang bergairah, karena kredit perbankan Indonesia kurang berpihak kepada para pengusaha menengah. Ini dipandang tidak adil. Kalau pinjaman besar dikasih bunga kecil, sebaliknya bagi UKM malah bunganya besar.
Aher pun sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan tersebut dibahas suku bunga UKM dan pinjaman biasa.
“Saat ini disamakan, bahkan lebih rendah dari bunga besar,” katanya.
Menurut dia, dengan kemudahan ini para pelaku UKM bisa bergairah. Jabar sebetulnya sudah mengawali keberpihakan kepada pelaku UKM dengan menerjunkan program Kredit Cinta Rakyat (KCR).
“Kita punya KCR 8,5 persen. Bedanya KCR kita di atas 50 (Pinjaman Rp50 juta). Kalau UKM kan batas maksimal bisa ratusan juta. Mirip-mirip lah. Dengan begitu, usaha-usaha baru, usaha-usaha kecil pun semakin banyak lagi minatnya,” tuturnya.
Dengan penurunan suku bunga UKM ini, menurutnya akan berdampak pada perkembangan industri. Jika industri kecil dan menengah tumbuh dengan baik, maka industri di Indonesia semakin kokoh.
“Jika sudah begitu, kita bisa bersaing dengan barang dari luar. Tinggal nanti ketika industri menengah kita tumbuh dengan bagus nanti ada kualitas kontrol yang kita perketat,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Jabar pun akan mendorong sistem pemasarannya sehingga produk UKM akan lebih bergairah lagi. Itu sebabnya kolaborasi antar UKM harus lebih besar, dan lebih kokoh lagi.
“Bimbingan dengan pengusaha besar pun penting,” ucapnya.
Dia mencontohkan PTPN yang menjual teh kepada masyarakat. Itu strategi keberpihakan bagi masyarakat Indonesia agar mampu berdaya saing.
“Keberpihakan seperti ini ditunggu-tunggu oleh industri kecil dan menengah kita,” terangnya.
Aher pun sepakat bahwa industri kecil hanya batu loncatan untuk maju ke industri menengah. Sedangkan industri menengah batu loncatan untuk maju ke industri lebih besar lagi.
“Saya sering berpesan jangan betah-betah jadi menengah terus, apalagi jadi kecil terus,” tukasnya.
(LIN)
Gubernur Jawa barat Ahmad Heryawan (foto : kaskus)
Gubernur Jawa barat Ahmad Heryawan (foto : kaskus)

Ahmad Heryawan : Harus Ada Peningkatan Dalam Ber-Islam

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan dalam meningkatkan kualitas seorang Muslim untuk menjalankannya harus terukur serta ada peningkatan.
Hal tersebut diungkapkan Ahmad Heryawan dalam tausiyahnya di sholat tarawih berjamaah pada malam ke 10 di Masjid Salman ITB Jalan Ganesha Bandung.
“Alhamdulilah secara pribadi bisa bersilaturahim ke mesjid salman untuk terawih bersama sama. tentu ketika kita ber-islam, menjalankan tahapannya harus jelas, nantinya agar ada peningkatan pada kualitas hidup,” ujar Aher di Masjid Salman ITB, Jum’at (26/6/2015).
Menurutnya menjalani dengan keikhlasan, dampak positif akan didapatkan yaitu peningkatan kehidupan pada tataran pemikiran, materi, ilmu ditambah infaqnya makin besar.
Selanjutnya, Aher menerangkan, komitmen diperlukan untuk menjalani pengembangan diri, baik itu secara vertikal (hablu minalloh) ataupun secara horizontal (habluminannas).
“pengembangan harus terus dijalankan, dengan komitmen yang kuat dampak pada jatidiri seorang muslim yang kedepannya akan berkontribusi dengan kesolehan individu, Sosial, Materi dan Kepemimpinan bisa tercapai,” tukasnya.
(Aadi Suparman/DEN)
APBN (ilustrasi : web)
APBN (ilustrasi : web)

Tasik Digoyang Isu Pelicin Proyek, Mafia Anggaran Harus Dibongkar

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.com : Kasus dana usungan proyek APBN supaya semuanya jelas dan terang benderang hingga tidak menimbulkan fitnah, aparat penegak hukum harus terus melakukan penyelidikan sampai tuntas  dari hilir sampai hulu.
“Ada yang memberi pinjaman dari pihak ketiga, pasti ada pejabat yang menerimanya. Untuk itu mafia anggaran harus dibongkar sampai atas karena sangat merugikan negara dan menjadi beban para pejabat di daerah,” ungkap  Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Tasikmalaya (FKMT), Djadja Winata Kusumah, jumat (26/6/2015)
Djadja mengaku kaget, setiap akan turun proyek harus memakai umpan uang usungan.”Saya merasa prihatin kenapa harus menyediakan dana usungan supaya proyek turun,” ucapnya
Yang lebih mengherankan, kata Djaja, pejabat daerah sampai meminjam kepada pihak ketiga. Dia pun merasa khawatir dengan sikap Dewan yang mendiamkan kasus tersebut sepertinya sudah dianggap wajar dan lumrah.
“Kalau laporan dari Endang Abdul Malik itu benar , seharusnya aparat hukum cepat bergerak, jangan seperti di peti eskan, dikarenakan korban mafia anggaran di daerah cukup banyak,” kata Djaja.
Menurut Djaja, kalau daerah wajib mengeluarkan  dana  usungan setiap tahun sebagai pelicin agar proyek turun sama saja menyuruh pejabatnya korupsi.
Transfaransi International (TI) merilis, selama 10 tahun terakhir ini terdapat 3 ribuan anggota DPR dan DPRD yang terjerat korupsi. Kemudian dari tahun 2004-2011 dengan kerugian negara akibat dikorupsi sebanyak 39,3 triliun.
Tidak hanya itu TI merilis data bahwa Indonesia berada dimbang batas negara terkorup dunia.”Mudah-mudahan saja itu tidak terjadi di Negara kita ini,” harapnya
(Nanang Yudi/DEN)
BJB-bersyukur

Ramadhan, Bank BJB Gelar Jabar Bersyukur

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Ramadhan 1436 Hijriah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank bjb menggelar kegiatan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB Bandung, Jumat (26/6/2015).
Acara Jabar Bersyukur bertema ‘Buka Puasa Bersama bank bjb dan Pemprov Jabar’ itu dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Dirut bank bjb Ahmad Irfan dan sekitar 6 ribu peserta dari bjb, Pemprov Jabar, bobotoh Persib, dan anak yatim se Bandung.
Tidak hanya itu, acara pun dimeriahjkan dengan kehadiran Opick dan Ustadz Yusuf Mansyur.
Dirut bjb Ahmad Irfan mengatakan, bulan Ramadhan adalah momen tepat untuk saling berbagi. Bahkan bjb menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan CSR.
Adapun sejumlah kegiatan berbagi tersebut, yakni buka bersama 2 ribu anak yatim dan dhuafa se Bandung Raya, penyerahan bingkisan kado lebaran untuk abdi bangsa, seperti petugas kebersihan, penjaga rel kereta api, penjaga makam, penyelenggara jenazah, hingga marbot masjid.
“Kami juga berikan bantuan untuk panti asuhan, santunan untuk 2 ribu anak yatim dan dhuafa, bantuan CSR lainnya, seperti bantuan Ruang Kelas Baru (RKB), bantuan renovasi dan pembangunan masjid, bantuan pengadaan sarana air bersih, pembangunan saur teater rumah pintar dan lainnya. Bantuan CSR ini adalah dana CSR bank bjb yang dialokasikan untuk Pemprov Jabar,” jelasnya.
(LIN)
Soal Taksi Uber, Aher Masih Tunggu Laporan

Soal Taksi Uber, Aher Masih Tunggu Laporan Dishub

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) masih menunggu laporan dari jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) terkait adanya taksi uber di Kota Bandung. Menurutnya, jika nanti terbukti ada pelanggaran, harus ditertibkan.
“Saya sudah instruksikan dishub, saya masih nunggu laporan. Legal atau tidak legalnya secara hukum, kita serahkan kepada penegak hukum. Karena itu, kita harus mendorong pihak lain untuk melakukan penertiban kalau memang terjadi pelanggaran-pelanggaran,” ucap Aher kepada wartawan  di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo Kota Bandung, Jumat (26/6/2015).
Menurut Aher, pihak kepolisian pun sudah bergerak untuk menelusuri keberadaan taksi uber tersebut. Tanpa diminta pun, kata dia, polisi sudah lebih sigap.
“Kita meneliti itu, saya kira polisi  sudah bergerak. Pasti polisi itu sangat sensitif tentang keamanan, tidak harus disuruh,” katanya.
Aher menilai, apapun mengenai taksi uber harus formal dan jelas. Jangan sampai keberadaannya mengganggu pihak yang lain.
“Tentu harus legal, harus formal, harus jelas organisasinya dan tidak meresahkan organisai transportasi yang lainnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada solusi,” pungkasnya.
(Budi/ang)