Minggu, 20 September 2015

Suasana briefing Gubernur Jawa Barat, sekaligus Amirul Hajj Jawa Barat, Ahmad Heryawan (tengah,baju hijau), kepada jajaran pendamping haji Jawa Barat, di Aziziah, Mekkah, Sabtu (19/9). (Foto: Ade Sulkasah)
Suasana briefing Gubernur Jawa Barat, sekaligus Amirul Hajj Jawa Barat, Ahmad Heryawan (tengah,baju hijau), kepada jajaran pendamping haji Jawa Barat, di Aziziah, Mekkah, Sabtu (19/9). (Foto: Ade Sulkasah)

Jelang Hari Armina, Gubernur Mengumpulkan Petugas Haji Tekankan Layanan Maksimal

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Sabtu (19/9) pagi ini jam 09.00 waktu setempat, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) yang juga jemaah ONH biasa di kloter 67 JKS, mengumpulkan semua Ketua Regu (Karu), Ketua rombongan (Karom), TPIH, TPHD, dan TPHI di Pemondokan Jemaah reguler di Kawasan Aziziah, Mekkah.
Hadir bersama mendampingi Gubernur adalah Asisten Kesra Pemprov Jabar, Kepala Kanwil Depag Jabar, dan Kepala Biro Yansos Pemprov Jabar. Demikian dilaporkan langsung dari tanah suci oleh Ade Sulkasah, Sekretaris Pribadi (Sekpri) Gubernur kepada Kabag Humas Pemprov Jabar Ateng Kusnandar, Sabtu (19/9) sore.
Jelang dua hari lagi jemaah bergerak ke Arafah, Mudzdalifah, dan Mina (Armina), Gubernur menekankan peran para petugas dalam memberikan layanan dan pendampingan kepa semua jemaah terutama, jemaah resti (resiko tinggi).
“Jangan ada lagi jemaah yg terpisah dari regu atau rombongan pada saat prosesi haji dilakukan. Jangan ada lagi jemaah yg terbengkalai berjam jam belum mendapatkan pemondokan, terutama sekali jemaah yang tergabung dalam KBIH,” katanya.
Aher mengatakan, malam pertama kedatangan, pihaknya masih saja menemukan tiga orang jemaah terlantar di pemondokan akibat ditinggal karomnya (KBIH).
“Ukuran mabrur Saudara (pendamping haji,red) ada dua hal yaitu bagaimana dapat melaksanakan prosesi haji dengan benar, juga dapat melaksanakan tugas pelayanan jemaah secara amanah,” ujar Gubernur.
Aher juga berjanji akan lebih meningkatkan layanan haji untuk jemaah asal Jabar. Tahun depan, Pemprov akan menganggarkan dana untuk program penataran bagi para petugas haji, terutama bagi para Karu dan Karom. Hal ini menjadi penting karena para petugas inilah yg justru berada di garis depan pelayanan jemaah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar