Rabu, 28 Oktober 2015

Berita Jabar, Gaji (Ilustrasi Web)
Berita Jabar, Gaji (Ilustrasi Web)

RPP Upah Baru Lebih Punya Kepastian

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) menilai Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang baru tentang upah lebih punya kepastian dibandingkan aturan sebelumnya.
Terlebih kenaikan upah lebih mudah dihitung, yakni  kenaikan inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi dan dikalikan upah tahun berjalan.
“Sederhana dan lebih ada kepastian,” jelas Aher di Gedung Sate Bandung, Rabu (28/10/2015).
Menurut dia, pemerintah pusat sengaja membuat aturan baru ini untuk membangun kondusivitas ekonomi. Tujuannya tentu mencegah investor agar tidak kabur ke luar negeri
“Pemerintah pusat pasti sudah berfikir matang untuk membuat sebuah keputusan,” katanya.
Dia mengakui kebijakan ini tidak mendapat protes dari kalangan pengusaha. Namun justru mendapat tentangan dari para buruh.
“Memang ini tidak bisa memuaskan seluruh pihak terutama bagi kalangan buruh,” akunya.
Kendati begitu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, terlebih tugasnya hanya sebagai pelaksana. Diskusi pembuatan RPP upah pun tidak melibatkan pemerintah daerah.
Namun pihaknya akan membantu menyampaikan aspirasi dan masukan para buruh kepada pemerintah pusat.
Selain lewat unjuk rasa, dia mengimbau agar para buruh menyampaikan aspirasi melalui dialog dengan pusat demi menemukan titik temu bersama.
“Kalau ada masukan dari buruh ke pusat pasti akan kita bantu sampaikan,” pungkasnya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Foto: web)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Foto: web)

Aher: Pemuda Harus Punya Pemikiran Besar

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meminta para pemuda untuk punya pemikiran dan cita-cita besar. Hal itu penting agar di masa datang bisa menghasilkan karya yang besar.
Hal itu pulalah yang dulu pernah dilakukan para pemuda melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
“Sumpah Pemuda lahir berkat pemikiran besar,” kata Aher di Gedung Sate Bandung, Rabu (28/10/2015).
Menurut dia, pemuda harus mencontoh pemuda di masa lalu yang memandang bahwa persatuan dan kesatuan lebih penting ketimbang kelompok dan pribadi.
Latar belakang pemuda di masa perjuangan kemerdekan sangat berbeda-beda mulai dari agama, suku dan bahasa. Namun, sudah bisa memandang bahwa pesatuan akan membuat cita-cita besar lebih kokoh.
“Jadi, melahirkan sebuah pemikiran besar harus menjadi diskusi para pemuda,” tegasnya.
Pemprov Jabar pun berkomitmen membina para pemuda, di antaranya melalui pembangunan ruang sekolah baru.
Selain itu, pihaknya juga ikut memberikan dukungan kepada para pemuda yang sedang mengenyam di tingkat perguran tinggi.
Menurut Aher, mahasiwa jangan hanya sibuk belajar tapi harus ikut berkecimpung dalam wadah organisasi. Hal ini sangat penting untuk menghindari para pemuda yang pintar namun punya pemikiran kerdil.
“Berbahaya jika punya pemikiran terlalu pribadi yang hanya fokus sukses sendiri,” pungkasnya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Foto: web)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Foto: web)

Pongkor Longsor, Aher: Imbau Masyarakat Tidak Abaikan Keselamatan Dalam Mencari Nafkah

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengaku prihatin dengan peristiwa longsor di kawasan penambangan emas ilegal di Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor yang dilaporkan menimbun 12 korban.
“Padahal  Pongkor sudah ditutup resmi, tapi ada saja yang berkegiatan di situ,” kata Aher di Gedung Sate Bandung, Rabu (28/10/2015).
Lebih lanjut dia mengimbau agar masyarakat setempat jangan mencari nafkah dengan cara mengabaikan keselamatan jiwa. Kendati mengais rezeki sangat penting, namun menjaga keselamatan jauh lebih penting.
“Artinya, jangan mengabaikan keselanatan jiwa untuk mencari rezeki,” tuturnya.
Pihaknya menegaskan bahwa pengawasan terhadap penambangan ilegal akan terus diperketat.
Tentunya ini harus dilakukan seluruh pihak, mulai dinas terkait hingga aparat penegak hukum.
“Disamping pengawasan, kesadaran masyarakat pun harus meningkat,” tegasnya.

Minggu, 25 Oktober 2015

(Foto: Agni)
(Foto: Agni)

Aher : Juara ini Jadikan Motivasi Untuk Berprestasi

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan, Persib Bandung saat ini sedang dalam puncaknya, terlebih dalam 2 tahun terakhir Persib sukses memberikan gelar juara untuk kota Bandung khususnya kepada masyarakat Sunda. Ini menjadikan motivasi untuk berprestasi, agar kita harus lebih percaya diri karena semuanya pasti bisa dilakukan.
“Juara ini menandakan kita semua mempunyai kesempatan yang sama. Orang Sunda harus pede bisa menang di kompetisi apa pun,” ujar Aher di Stadion Jalak Harupat.
Aher menuturkan, perjuangan Persib dalam meraih juara di dua tahun belakang ini tidaklah mudah, terlebih saat final Piala Presiden kemarin kita sempat dihadang dan akan ada wacana boikot karena bermain di Jakarta. Oleh karena itu Aher akan memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada 8 elemen yang sudah berjasa dengan membawa kesuksesan bagi Persib Kemarin sebelum kick off laga persahabatan kontra Malaysia All Star (24/10/2015) kemarin.
“Yang pertama, kepada Kapolda Jabar, Pangdam III/Siliwangi, Wali Kota Bandung, Bupati Bandung, Manajer Persib, Pelatih Persib, dan Perwakilan Bobotoh. Ini semua bentuk apresiasi kami kepada mereka yang telah membawa Persib berturut-turut juara dua kali (2014,2015) ini,” tuturnya.
Adapun menurut Aher, penghargaan ini di berikan bukan hanya kepada mereka yang telah berusaha kerja keras di lapangan, tapi di berikan kepada pihak yang juga telah menjamin keamanan pada laga final kemarin.
Tidak hanya itu, pertandingan Persib kontra Malaysia All Stars juga sengaja digelar sebagai bentuk persembahan untuk bobotoh. Karena banyak dari mereka yang tidak ikut berangkat ke Senayan pekan lalu.
“Kalau pertandingan persahabatan ini bentuk syukuran Persib kepada bobotoh, maka penghargaan ini pun sama juga. Inilah bentuk ungkapan syukur dan apresiasi Pemprov Jabar,” jelasnya

Sabtu, 24 Oktober 2015

Gubernur Jawa Barat bersama para pengisi Ini Talskhow Net TV, saat syuting di Studi Net TV, Jakarta, Kamis (22/10). (Foto-foto: Humas Pemprov Jawa Barat)
Gubernur Jawa Barat bersama para pengisi Ini Talskhow Net TV, saat syuting di Studi Net TV, Jakarta, Kamis (22/10). (Foto-foto: Humas Pemprov Jawa Barat)

Gelak Tawa Sang Gubernur dan Artis Sunda

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Akang haji sorban palid/ Palidna ka Cilamaya/ Akang haji sumangga calik/ 
Nyanggakeun mah saaya-aya…..
Lirik lagu legendaris Sunda, Sorban Palid, di atas tak semuanya dikecap Sule, artis serba bisa asal Cimahi itu. Dalam pengambilan gambar di sebuah teve swasta nasional di Jakarta, Kamis (22/10) siang, kuis trivia berlangsung.
Kang Aher, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat, bermain sambung-menyambung lirik lagu terpenggal Sorban Palid. Selain Sule, penghibur Sunda lainnya yang berpartisipasi ada Bisma Karisma, vokalis boyband Smash serta Anisa Rahma, eks girlband Cherrybelle.
Gubernur Jawa Barat bersama para pengisi Ini Talskhow Net TV, saat syuting di Studi Net TV, Jakarta, Kamis (22/10). (Foto-foto: Humas Pemprov Jawa Barat)
Gubernur Jawa Barat bersama para pengisi Ini Talskhow Net TV, saat syuting di Studi Net TV, Jakarta, Kamis (22/10). (Foto-foto: Humas Pemprov Jawa Barat)
Suasana terbangun cair. Gelak tawa nyaring terdengar, canda cair terasa meruap-ruap. Tak ada kesan mereka, para penghibur itu, kagok berhadapan orang nomor satu di Jawa Barat –yang juga seorang ustadz yang lazimnya membuat beberapa orang sungkan mendekat.
Boleh jadi, suasana sekarib itu karena sekat menjadi luruh ketika Aher bercerita hal dekat keseharian kita yang banyak kita citakan; Tentang perjuangan orang biasa dari keluarga biasa yang terkatrol hidup dan statusnya setelah menempuh pendidikan dan perjuangan tanpa akhir.
Gubernur Jawa Barat bersama para pengisi Ini Talskhow Net TV, saat syuting di Studi Net TV, Jakarta, Kamis (22/10). (Foto-foto: Humas Pemprov Jawa Barat)
Gubernur Jawa Barat bersama para pengisi Ini Talskhow Net TV, saat syuting di Studi Net TV, Jakarta, Kamis (22/10). (Foto-foto: Humas Pemprov Jawa Barat)
Tentang sang nenek yang tinggal bersamanya dan mendidiknya banyak. Selain soal kejujuran, juga mengajarkan berjuangan dengan membekali Asep, panggilan Ahmad Heryawan saat usia SD, berjualan gorengan ke sekolahnya. Kerap, itu dilakukan dengan berangkat nyeker ke sekolah.
Di luar waktu sekolah, Asep mengisi waktu luangnya dengan belajar. Dia terkenal kutu buku. Sering sekali membaca buku dengan semangat di atas pohon, padahal di bawah dekat pohon itu ada kuburan. Saat suasana mulai gelap, barulah turun dari pohon tersebut. Dia juga sering mengaji Al-Qur’an di masjid.
Gubernur Jawa Barat bersama para pengisi Ini Talskhow Net TV, saat syuting di Studi Net TV, Jakarta, Kamis (22/10). (Foto-foto: Humas Pemprov Jawa Barat)
Gubernur Jawa Barat bersama para pengisi Ini Talskhow Net TV, saat syuting di Studi Net TV, Jakarta, Kamis (22/10). (Foto-foto: Humas Pemprov Jawa Barat)
Penggalan kisah ini membuat Sule, dan kompatriotnya (Andre Taulani, Parto, Nunung, Maswi, dst), terhenyak. Juga, ‘Pak RT’ komedian Bolot, yang sudah menerima laporan dari Gubernur, juga ikut menyimak kisah inspiratif di segmen terakhir acara bincang-bincang itu.
aher, sule dan mang saswi
aher, sule dan mang saswi
Mungkin, di balik diam dari biasanya ceriwis, mereka terinspirasi. Apalagi terutama bagi Bisma dan Anisa, yang selain masih muda dan berjalan panjang, juga sesama urang Sunda yang sedang merintis berbagai pencapaian terbaik.
Para penghibur, dan juga penonton di studio teve di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, kemudian dipaparkan berbagai prestasi (nyaris 200 prestasi internasional dan nasional) selama masa kepemimpinan sang gubernur dari 2008 hingga sekarang. Oh iya, iklimnya menjadi seperti ini: Orang biasa yang bekerja keras bisa meraih banyak hal jika dia belajar dan bersungguh-sungguh.

Rabu, 21 Oktober 2015

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (foto : pks-jabar.org)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (foto : pks-jabar.org)

Aher Soroti Raperda Tentang Bantuan Hukum Bagi Warga Miskin

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan soroti Raperda tentang bantuan hukum bagi warga miskin. Hal itu terkait banyaknya warga miskin yang kurang mengerti hukum, sehingga saat ditimpa kasus banyak dari mereka yang tidak didampigi oleh pengacara.
Atas dasar undang-undang nomor 6 tahun 2011, pemerintah bisa memberikan bantuan hukum kepada setiap masyarakatnya yang kurang mampu. Dengan begitu, Pemprov Jabar akan mengajukan hal itu kepada DPRD Provinsi, sehingga pemberian bantuan hukum kepada masyarakat tidak mampu dibuatkan Perda sebagai payung hukumnya.
Aher menjelaskan, Pemprov akan memilih salah satu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk mekanisme bantuan hukum, kemudian mereka melakukan konsultasi hukum atau pendampingan pengacara kepada masyarakat yang tidak mampu.
“LBH atau pengacara dari pemerintah nantinya ditunjukan kepada masyarakat secara gratis. Tidak melihat kasusnya berat atau ringan, setiap warga miskin yang bermasalah terkait hukum akan didampingi oleh kuasa hukum yang disediakan oleh pemerintah,” kata Aher, di sela-sela Rapat Paripurna mengenai jawaban gubernur atas pandangan fraksi terhadap enam raperda di gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (19/10/2015),
Lanjut Aher, nantinya pemerintah akan mencari LBH yang benar-benar independent dan kemungkinan ketentuan standarisai LBH yang dipilih akan di atur dalam Perda.
“Kami juga tidak akan memilih LBH begitu saja nanti akan ada rekomendasi dari kementrian hukum dan HAM mana saja LBH yang ditunjuk layak dan sah menerima bantuan keuangan dari pemerintah kabupaten atau kota, untuk membantu masyarakat tidak mampu,” ujarnya.
Aher menilai banyak warga miskin yang kini tidak mendapatkan keadilan atau tidak menadapatkan hak perlindungan hukum yang semestinya.
“Ketika tersangkut masalah hukum dan tidak ada yang mendampingi sehingga hak mereka terdzalimi. Bahaya juga jika aspirasi mereka tidak tersampaikan. Dengan Perda yang akan disusun ini diharapakan tidak ada kejadian seperti itu lagi,” tukas Aher.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (web)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (web)

Taraf Hidup Pelaku Sektor Agraris Belum Berubah?

BANDUNG,FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menekankan pentingnya idealisme dan visi anak bangsa.
Terlebih untuk mencapai masa depan Indonesia yang lebih baik, termasuk yang berbasis kepada sektor agraris.
“Data menunjukkan kelompok terbesar di Indonesia itu petani dan nelayan. Jumlah populasi keduannya mencapai 55 persen. Tetapi hingga saat ini nasib mereka tidak berubah. Saya ini anak petani, sehingga masalah ini yang dekat dan sensitif bagi saya,” kata Aher di Bandung, Senin (19/10/2015).
Dia pun mengakui bahwa taraf hidup pelaku sektor agraris masih begitu begitu saja.
Menurut dia, ada dua penyebab utamanya, yakni Indonesia belum mempunyai perencanaan matang dan menyeluruh atas konsep kedaulatan pangan.
Selain itu, saat ini masih banyak ketergantungan kepada komoditas impor. Alhasil, saat terjadi volatitas kurs seperti sekarang, ekonomi pun goyah.
Dia mencontohkan Jabar yang luas lahan pertaniannya mencapai 2.478.395 hektar dari total 3.709.528 hektar. Faktanya nilai tukar petani dan pemenuhan kebutuhan pokok belum optimal.
NTP, salah satu indikator kesejahteraan petani, tahun 2014 lalu mencapai 104,46 poin atau turun dari raihan tahun 2011 sebesar 107,31 poin. Jumlah masyarakat miskin sendiri terakhir sebesar 9,18 persen tersebar di 813 kategori Desa
Miskin.
Di sisi lain, Jabar pun sekarang baru berdaulat pangan pokok untuk beras, minyak goreng, bawang merah, cabe merah, dan daging ayam.

Minggu, 18 Oktober 2015

10954-01New1

Gubernur Jabar: Idealisme Berbasis Sektor Agraris

BANDUNG, FokusJabar.com: Kang Aher, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menekankan pentingnya idealisme dan visi anak bangsa guna mencapai masa depan Indonesia lebih baik, yang terutama berbasis kepada sektor agraris.
“Data menunjukkan kelompok profesi terbesar di Indonesia itu petani dan nelayan, keduanya sektor agraris dengan populasinya 55%. Tapi nasib mereka dulu sampai sekarang tidak berubah. Apalagi saya anak petani, sehingga ini masalah yang dekat dan sensitif bagi saya,” katanya.
Pun demikian, dia mengakui dengan jujur, pengalaman personal maupun sebagai pemangku kebijakan di Jawa Barat, taraf hidup pelaku sektor agraris masih begitu-begitu saja –untuk tidak menyebut selalu kekurangan.
“Penyebab utamanya ada dua, menurut saya. Pertama, Indonesia tidak atau belum punya perencanaan matang dan menyeluruh atas konsep kedaulatan pangan. Kedua, kita masih banyak tergantung impor komoditas, sekali terjadi volatitas kurs seperti sekarang, ekonomi kita pun goyah,” ungkapnya saat media visit ke sebuah kantor laman media nasional di Jakarta, Minggu (18/10) sore.
Aher lantas mencontohkan Jawa Barat. Dengan penduduk per September 46,029 juta tersebar di 5.321 desa, serta luas lahan pertanian 2.478.395 hektar (dari total 3.709.528 hektar), faktanya nilai tukar petani/NTP dan pemenuhan kebutuhan pokok belumlah optimal.
NTP, salah satu indikator kesejahteraan petani, tahun 2014 lalu mencapai 104,46 poin atau turun dari raihan tahun 2011 sebesar 107,31 poin. Jumlah masyarakat miskin sendiri terakhir sebesar 9,18% tersebar di 813 kategori Desa
Miskin.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Gubernur Jabar: Menuju Jabar Daulat Pangan 2016

BANDUNG,FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, saat ini Jabar baru berdaulat pangan pokok untuk beras, minyak goreng, bawang merah, cabe merah, dan daging ayam.
Sementara gula pasir masih harus “diimpor” dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, daging sapi dari Sumatera, Jateng, Jatim, NTB, dan impor dari Australia, sementara telur dipenuhi dari Medan, Jateng, dan Jatim
“Karena itulah, yang sudah tahan pangan harus dijaga dan ditingkatkan, misalnya Jabar sebagai lumbung padi nasional kontribusi 17% per tahun, jagung kontribusi nasional 5,5%, dan kedelai 7,7 %,” sambungnya.
Pemprov Jabar kemudian menargetkan swasembada pangan berupa kenaikan produksi pada tahun ini, yakni padi menjadi 13 juta ton dari tahun lalu 11,64 juta ton, jagung 1,13 juta ton dari 1,047 juta ton, dan kedelai 159,7 juta dari 115,26 juta ton.
“Berbagai kebijakan kami sudah coba, terutama mengantisipasi alih fungsi lahan yang secara regulasi tata ruang baru bisa kami tekan mulai 2012 melalui Perda No 27/2012. Sejak reformasi hingga 2011, harus diakui, euforia membuat sawah ganti pemukiman bisa mudah terjadi tanpa pengusaha perlu cari gantinya,” katanya.
Selain itu, sejak 15 Januari 2015, Pemprov telah menandatangani kerjasama dengan Kodam III Siliwangi dalam payung Kesepakatan Bersama Peningkatan Hasil Pertanian.
Prinsipnya, TNI dengan kekuatan militernya berkomitmen terlibat pengawalan gerakan tanam dan panen padi, jagung, dan kedelai, pengawalan gerakan
pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman), serta pengawalan distribusi pupuk, benih, dan hasil panen,
Juga, kesepakatan bersama dalam pemanfaatan lahan-lahan TNI dan atau BUMN/Perhutani, dan pengawalan ketersediaan air di tingkat petani terutama
pada pintu-pintu air yang dikuasai pihak tertentu.
Regulasi Lainnya
Menurut dia, strategi lain dalam menciptakan kedaulatan pangan di Jawa Barat adalah pemberian bantuan traktor yang dari 2011 hingga tahun lalu sudah mencapai 3.743 unit.
“Termasuk di dalamnya adalah penggenangan Bendungan Jatigede, yang bisa menyelesaikan masalah irigasi persawahan di Jabar Utara hingga 90.000 hektar. Untuk Jabar selatan, kami masih pikirkan solusinya,” katanya.
Selain itu, kata dia, Pemprov Jabar juga intens dalam menerapkan program penyuluh pertanian yang hingga tahun lalu menganggarkan alokasi untuk 6.463 penyuluh untuk 5.838 desa atau di atas rasio ketentuan UU 16/2006 tentang SP3K.
“Strategi lain dalam memperkuat ketahanan pangan adalah Peraturan Gubernur Jabar No. 43 Tahun 2011 TentangOperasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok Masyarakat. Pada 2011 lalu, anggaran operasi pasar ini malah sempat Rp38,5 miliar meski tahun lalu Rp6,8 miliar,” katanya.
Peraih Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2012 , 2013 dan 2014 serta
Peniti Emas 2014 ini mengungkapkan, pihaknya juga meluncurkan program seperti one day no rice.
Ini penting, kata dia, karena konsumsi beras Jabar masih relatif tinggi yakni kisaran 86,23 kg hingga 94,33 kg per kapita, sekalipun rerata nasional lebih tinggi yakni 102,82 kg per kapita.
“Selain penanganan kuantitatif, perbaikan kualitas kami lakukan seperti Sertifikasi Indikasi Geografis (SIG) Mangga Gedong Gincu, Ubi Cilembu, dan Beras Pandan Wangi,” katanya.
Juga, hak paten empat komoditas ternak yakni Domba Garut, Ayam Pelung, Itik Rambon dan Ayam Sentul, serta Sapi Pasundan.
(Foto: IST)
(Foto: IST)

Aher Akan Kuliah Tiap Jumat Sabtu

BOGOR, FOKUSJabar.com: Aher sekira lulus doktoral IPB akan kuliah tiap Jumat dan Sabtu.
Menurut Gubernur Jawa Barat itu, perkuliahan doktoral ekonomi sumber daya kelautan tropika menuntut kehadiran mahasiswa tanpa alasan.
Dalam penelusuran FOKUSJabar, mahasiswa hanya boleh dua kali tidak hadir sesi semester perkuliahan, lebih dari itu tidak bisa mengikuti ujian dan otomatis tidak lulus.
“Saya kalau sudah kuliah, tiap hari Jumat masuk dari jam 16 sampai dengan pukul 22, sementara Sabtu dari jam 08 sampai pukul 14,” katanya, penuh semangat.
Menurut dia, dengan sendirinya, acara di akhir pekan, sekira tidak mendesak, maka akan diwakilkan kepada Wakil Gubernur Deddy Mizwar, misalnya.
Perkuliahan sendiri rencananya paling telat awal November 2015 ini. Sebab, perkuliahan pasca doktoral IPB biasanya bergulir tiga bulan setelah perkualiahan reguler strata satu.