Senin, 12 Oktober 2015

Ahmad Heryawan, Ketua PB PON dan Gubernur Jabar bersama Pimred Kabar Banten Mangarahon Dongoran (kedua kanan)  (Foto:IST)
Ahmad Heryawan, Ketua PB PON dan Gubernur Jabar bersama Pimred Kabar Banten Mangarahon Dongoran (kedua kanan) (Foto:IST)

Aher: Gebyar PON Akan Lebih Terasa ke Depan Meski Sempat Stagnan

BANDUNG, 11 Oktober 2015: Gubernur Jawa Barat, yang juga Ketua PB PON XIX 2016, Ahmad Heryawan (Aher) menjamin gebyar helatan tersebut ke depan akan lebih semarak.
Menurut dia, seluruh pihak terkait, termasuk media massa, masyarakat, KONI, atlet, dan pemangku kepentingan lainnya, sudah intensif terlibat dalam gelaran tersebut.
“Kalaupun sempat stagnan, sempat kurang gebyar, itulah bentuk kehati-hatian yang kami lakukan. Jangan sampai beres acara PON, lalu setelah itu diperiksa KPK,” katanya dalam media visit ke Radar Banten dan Kabar Banten di Serang, Ahad (11/10) sore.
Menurut dia, proses supervisi dan arahan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jabar terus dilakukan sejak awal hingga sekarang.
BPKP kerap langsung memberikan jawaban ketika ada pertanyaan operasional dari PB PON, namun lebih sering dibawa dulu rapat, namun hal itu baik karena lambat tapi selamat.
Dari proses tersebut, pihaknya kemudian sudah memperoleh rujukan operasional, sehingga gebyar kegiatan (termasuk sosialisasi dan publikasi) bisa lebih aktif dilakukan.
“Seringkali urusan anggaran itu subtansi benar tapi prosedur salah maka jadi temuan salah. Kami ingin substansi maupun prosedur sama-sama benar,” katanya.
Lapor ke Polhukam
Aher menambahkan, progesivitas lain yang akan dilakukannya adalah mengirim surat ke Menkopulhukam Luhut Panjaitan terkait status final Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA).
“Kami sudah mengobrol lisan ke Polhukam, tapi belum tertulis resmi. Intinya harus ada kepastian akhir, bagaimana statusnya karena kalau digantung malah bisa merusak fasilitas,” ungkapnya.
Ketua PB PON berharap pembukaan sebetulnya bisa digelar di GLBA. Selain karena anggarannya murni dari APBD Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung (tanpa bantuan pemerintah pusat), kepastian juga dibutuhkan agar gebyar pelaksanaan pembukaan dan penutupan lebih optimal.
Pun demikian, sekira tidak bisa, maka pihaknya tetap akan mengoptimalkan Stadion Si Jalak Harupat. Itulah sebabnya, pada 10 September 2015 lalu, pihaknya bersama Menteri PU melakukan ground breaking Tol Soroja yang membuat perjalan ke Stadion Si Jalak Harupat cukup 5-10 menit dari Pasirkoja, Kota Bandung.
“Prinsipnya kami tetap dari awal sama, dari seluruh proses ini harus catur sukses. Penyelenggaraan lancar, prestasi terbaik, ekonomi kerakyatan efektif, dan terutama sukses dari sisi administrasi,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar